WELCOME

WELCOME TO MY BLOG
HOPE YOU ENJOY
Pink Skull Crossbones

Minggu, 08 Januari 2012

Angels and Demons, Dan Brown


DAN BROWN, penulis yang memaparkan banyak teori konspirasi picisan tentang ketuhanan (segala agama) dan kekristenan. Apa yang dilakukan Brown hanyalah membuat rolling untuk mendata manusia-manusia berpandangan sempit di muka bumi, yaitu mereka yang termakan semua gagasan dalam sebuah novel fiksi terutama The Da Vinci's Code.

Melalui tokoh Robert Langdon yang fiktif, Brown memaparkan teori konspirasinya yang menentang kepercayaan Kristen yang dianut sebagian masyarakat dunia selama berabad-abad.

Dalam novel Angel and Demon, Brown menampilkan sebuah cerita dengan unsur pandangan yang sanggup menggaruk kepercayaan umat beragama mengenai ketuhanan.  Garis besarnya adalah bahwa sistem ketuhanan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, sehingga  melahirkan kesimpulan bahwa ketuhanan itu hanya mitos tanpa pembuktian real sedangkan ilmu pengetahuan adalah hal yang lebih masuk akal.

Tentu saja antara Tuhan dan ilmu pengetahuan tidak ada pertentangan apapun, hanya saja kuasa Tuhan terlalu melampaui logika standar manusia, ya itu sudah pasti.  Sedangkan posisi ilmu pengetahuan adalah merupakan sebagian kecil dari kemaha-kuasaan Tuhan yang sedikit demi sedikit digali dan dikenali oleh manusia.
Tidak mengherankan kalau masih banyak misteri yang belum terpecahkan di jagat raya ini karena terbatasnya kemampuan manusia dalam mengejar "pengetahuan" yang mencerminkan kekuasaan ketuhanan.

Kita pun harus mengakui bahwa manusia memiliki hak untuk percaya atas keyakinan atau atas kebodohan.



Buku Angels and Demons dibuka dengan suatu pandangan yang sama sekali tidak konsisten (kalau tidak bisa dibilang konyol);

"...resiko menjadi penulis buku-buku tentang simbologi religi adalah telepon dari para penganut sebuah agama yang fanatik yang ingin ia membenarkan keyakinan mereka kalau mereka baru saja menerima pertanda dari Tuhan. Bulan lalu, seorang penari telanjang dari Oklahama menjnjikan pelayanan seks habis-habisan kalau Langdon mau terbang ke rumahnya untuk memeriksa keaslian dari bentuk salib yang secara ajaib muncul di atas seprei rempat tidurnya..." (Hal. 16)

Pada mulanya Brown menegaskan bahwa "pengganggu" bagi seorang profesor seperti Robert Langdon adalah para penganut sebuah agama yang fanatik, namun selanjutnya Brown menulis bahwa salah satu dari "pengganggu" itu adalah seorang penari telanjang!  Bisakah dibayangkan seorang fanatisme bekerja sebagai penari telanjang?

Pada halaman 36, Brown menegaskan suatu perbedaan faham antara seorang akademis dan pendeta mengenai keajaiban. Uraian Brown teramat sempit karena sebenarnya antara keajaiban dengan kenyataan logika ilmu pengetahuan tidak pernah ada pertentangan.  Keajaiban hanyalah istilah manusia untuk menggambarkan suatu hal yang tidak sanggup mereka telan dengan akal yang terbatas.  Tapi apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh Penguasa Alam Semesta?  Udara bergerak sebagai hembusan angin, bukankah itu salah satu keajaiban yang telah berhasil dipelajari para ahli?

Kejanggalan selanjutnya dalam buku Angels and Demons adalah pandangan mengenai Illuminati sebagai orang-orang yang tercerahkan dan melakukan perlawanan terhadap faham gereja Katolik pada tahun 1500-an yang agak melenceng dengan kebenaran Alkitab.  Illuminati adalah kumpulan orang dengan pikiran dan logika jernih, terbebas dari pengaruh ajaran tentang keajaiban dalam pengertian yang terlalu sempit.  Namun selanjutnya Illuminati digambarkan sebagai orang-orang atheis sebagaimana pada zaman sekarang, yaitu orang-orang yang mutlak menolak tentang adanya Penguasa dunia yang disebut Tuhan, padahal seorang Illuminatus terkenal seperti Galileo Galilei memiliki pemahaman kerohanian yang baik, bahkan mengeluarkan argumen mengagumkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama bergembira bersama dalam simetris Tuhan.

Ketidak-konsistenan tidak berhenti sampai di situ.  Pada halaman 50 dikatakan bahwa kaum Illuminati melakukan upacara-upacara atau ritual-ritual misterius (Lho?), padahal sebelumnya mereka digambarkan sebagai orang-orang yang realistis, kenapa sekarang malah melakukan praktek ritual seperti halnya agama-agama yang seharusnya mereka tolak?
Lambang Illuminati pun begitu diagungkan dari segi simetris yang "...belum ada ilmuwan yang benar-benar melihatnya... Para ahli simbologi modern sudah bertahun-tahun mencoba untuk menulis kata Illuminati dengan gaya simetris, tetapi mereka selalu gagal." (Hal. 47)
Kenyataannya dalam buku itu terdapat banyak simbol Illuminati dengan kesimetrisan yang mengagumkan.  Dari mana Brown mendapatkannya?
Padahal Brown telah bergebu-gebu menyatakan kalau semua informasi yang ada dalam novelnya yang fiksi adalah suatu fakta sesuai kenyataan. Nyatanya pernyataan bukunya sendiri bahwa lambang simetris dari Illuminati yang selama ini selalu gagal ditiru siapapun ternyata berhasil dengan gemilang dibuat oleh seorang seniman yang mendukung pembuatan novel Malaikat dan Iblis. Jadi benarkah isi novel itu sesuai kenyataan? Sejauh manakah pernyataan Dan Brown bisa dipegang kekonsistenannya?
»»  READMORE...